KONGRES PDI Perjuangan identik ''pesta'' wong cilik. Mereka juga menyerbu arena kongres. Namun mereka hanya boleh ''berpesta'' di luar Hotel Inna Grand Bali Beach, tempat kongres berlangsung. Ribuan penggembira, Selasa (6/4) pagi kemarin, menyuguhkan berbagai atraksi di pintu gerbang memasuki hotel yang dibangun saat pemerintahan Soekarno.
Ada tari Reog Ponorogo lengkap dengan tari Jaranan lainnya dari kader dan simpatisan PDI-P Jawa Tengah. Mereka mengenakan pakaian tari berwarna merah lengkap dengan atribut partai berlambang banteng.
Keriuhan kongres juga tampak dari melimpahnya ribuan simpatisan, penggembira bersama keluarga asal berbagai daerah. Deretan kios dadakan di Jalan By-pass Ngurah Rai menuju Jalan Hang Tuah arah Inna Grand Bali Beach juga muncul. Mereka menjual berbagai atribut PDI Perjuangan.
Sementara ratusan kendaraan -- bus dan mobil pribadi -- juga memenuhi pinggiran Jalan By-pass Ngurah Rai, Jalan Hang Tuah, hingga jalan-jalan masuk kawasan hotel maupun pemukiman, seperti di sekitar Jalan Waribang. Hal ini membuat suasana lalu lintas sekitar Sanur macet total.
Dari pelat nomor polisi bus maupun kendaraan pribadi yang diparkir dekat pantai Jalan Hang Tuah Sanur, sebagian besar berasal dari Jatim, Semarang, Pekalongan, Yogyakarta, Jabar dan sebagian asal Sumatera. ''Ini kami masih menunggu sebagian rombongan yang belum lapor untuk mengatur pembagian kamar. Rupanya meski baru datang sebagian rombongan memilih langsung jalan-jalan,'' kata salah seorang panitia rombongan di Hotel Sanur Agung.
Rombongan simpatisan juga tampak di sebuah hotel di Jalan Waribang, Kesiman. Deretan mobil parkir memenuhi kedua bahu jalan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari arena kongres.
Tak hanya penggembira, ratusan media juga memadati pintu gerbang Inna Grand Bali Beach. Mereka harus menunggu lama untuk kepentingan pemeriksaan. Pemeriksaan sangat ketat dari barisan keamanan dan pecalang. Mereka yang tak lengkap identitas seperti foto, tak bisa lolos ketika memasuki arena kongres. Selain di pintu gerbang, ada tiga lapis lagi pemeriksaan sebelum memasuki Agung Room Inna Grand Bali Beach. Banyaknya awak media yang tertahan pada saat pembukaan kongres disebabkan lambannya pengurusan kartu kongres. Sehari sebelumnya, sejumlah wartawan hendak mencari ID card, namun belum bisa dikeluarkan karena belum ada tanda tangan panitia pusat
Peta Banjar Tiapi
Selasa, 06 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 comments to “Pesta Rakyat dan Kios Dadakan”
Posting Komentar